Mengalami keguguran lebih dari sekali, yang dikenal sebagai keguguran berulang, adalah pengalaman yang sangat menyakitkan dan menantang bagi pasangan. Keguguran berulang didefinisikan sebagai kehilangan tiga atau lebih kehamilan berturut-turut sebelum usia kehamilan 20 minggu. Berikut adalah beberapa hal yang perlu dipertimbangkan jika Anda mengalami keguguran lebih dari sekali:
1. Evaluasi Medis dan Penyebab Keguguran Berulang
a. Penyebab Genetik: Sekitar 50-60% keguguran trimester pertama disebabkan oleh kelainan kromosom pada janin. Konsultasi dengan ahli genetika dan tes kariotipe dapat membantu mengidentifikasi masalah kromosom pada pasangan atau janin yang mungkin berkontribusi pada keguguran berulang.
b. Anatomi Reproduksi: Anomali struktural pada rahim, seperti septum rahim, fibroid, atau polip, dapat mengganggu perkembangan kehamilan. Pemeriksaan seperti ultrasound, sonohysterography, atau histeroskopi dapat digunakan untuk mendeteksi masalah ini.
c. Masalah Endokrin: Kondisi medis seperti sindrom ovarium polikistik (PCOS), hipotiroidisme, atau diabetes yang tidak terkontrol dapat mempengaruhi kesuburan dan meningkatkan risiko keguguran. Tes darah untuk memeriksa kadar hormon dan glukosa dapat membantu mendiagnosis kondisi ini.
d. Gangguan Imunologi: Beberapa gangguan autoimun, seperti sindrom antifosfolipid, dapat menyebabkan pembekuan darah abnormal yang mempengaruhi aliran darah ke plasenta. Tes darah dapat digunakan untuk mendeteksi antibodi tertentu yang terkait dengan gangguan ini.
e. Infeksi: Infeksi kronis atau terulang, seperti infeksi bakteri atau virus tertentu, dapat berkontribusi pada keguguran berulang. Pengujian untuk infeksi dapat menjadi bagian dari evaluasi medis.
2. Penanganan dan Pengobatan
a. Pengobatan Medis: Tergantung pada penyebab yang teridentifikasi, berbagai intervensi medis dapat membantu mengurangi risiko keguguran di masa depan. Misalnya, pengobatan hormonal dapat direkomendasikan untuk masalah tiroid atau hormon lainnya, dan penggunaan aspirin dosis rendah atau heparin mungkin disarankan untuk gangguan pembekuan darah.
b. Intervensi Bedah: Jika anomali struktural pada rahim teridentifikasi, pembedahan mungkin diperlukan untuk memperbaiki masalah tersebut dan meningkatkan peluang kehamilan yang berhasil.
c. Konseling Genetik: Jika masalah genetik terdeteksi, pasangan dapat berkonsultasi dengan ahli genetika untuk memahami risiko dan pilihan yang tersedia, termasuk fertilisasi in vitro (IVF) dengan preimplantation genetic testing (PGT).
3. Kesehatan Mental dan Dukungan Emosional
a. Mengatasi Trauma: Mengalami keguguran berulang dapat menyebabkan stres emosional yang signifikan. Dukungan dari pasangan, keluarga, dan teman, serta konseling profesional, dapat sangat membantu dalam mengatasi trauma dan kesedihan.
b. Kelompok Dukungan: Bergabung dengan kelompok dukungan untuk wanita atau pasangan yang mengalami keguguran dapat memberikan ruang untuk berbagi pengalaman, menerima dukungan, dan mendapatkan informasi.