Meskipun aseton umumnya dianggap aman dalam penggunaan yang tepat, terdapat beberapa bahaya dan potensi risiko yang perlu diperhatikan ketika digunakan untuk tujuan tertentu. Berikut adalah beberapa bahaya yang dapat timbul dari penggunaan aseton untuk kesehatan tubuh lainnya:
1. Iritasi Kulit dan Mata:
Aseton dapat menyebabkan iritasi pada kulit jika terpapar dalam jangka waktu yang lama atau dalam konsentrasi tinggi. Kulit yang terpapar secara berulang atau dalam waktu yang lama dapat mengalami kering, pecah-pecah, atau merah. Selain itu, aseton dapat menyebabkan iritasi pada mata jika terkena langsung.
2. Iritasi Saluran Pernapasan:
Pernapasan uap aseton dapat menyebabkan iritasi pada saluran pernapasan, menyebabkan gejala seperti batuk, kesulitan bernapas, atau sakit tenggorokan. Ini khususnya berlaku dalam kondisi di mana ventilasi buruk.
3. Efek Terhadap Sistem Saraf:
Paparan aseton dalam jangka panjang atau dalam jumlah besar dapat memengaruhi sistem saraf. Gejala yang mungkin termasuk pusing, sakit kepala, atau ketidaknyamanan neuropsikologis. Namun, untuk paparan aseton pada tingkat normal yang ditemukan dalam produk konsumen, efek ini umumnya tidak signifikan.
4. Efek Terhadap Sistem Pencernaan:
Pemakaian aseton dalam jumlah yang signifikan atau terpapar secara tidak sengaja dapat menyebabkan iritasi pada saluran pencernaan, termasuk mual, muntah, atau masalah perut.
5. Bahaya Kebakaran:
Aseton adalah senyawa yang mudah terbakar. Penggunaan aseton dalam lingkungan yang tidak aman atau keberadaan api dapat meningkatkan risiko kebakaran dan ledakan.
6. Efek Terhadap Sistem Pembuluh Darah:
Paparan aseton dalam waktu yang lama dapat memengaruhi sistem pembuluh darah, menyebabkan perubahan sirkulasi dan tekanan darah. Namun, efek ini biasanya terjadi pada tingkat paparan industri yang tinggi.
7. Toksisitas pada Organ Tubuh:
Meskipun risiko toksisitas organ rendah untuk penggunaan konsumen yang normal, paparan dalam jumlah besar atau terpapar dalam jangka panjang dapat memengaruhi organ tertentu seperti hati dan ginjal.
8. Dampak Lingkungan:
Pembuangan aseton yang tidak benar dapat mencemari lingkungan air dan tanah, menyebabkan dampak negatif pada ekosistem.
9. Pengaruh pada Kualitas Udara dalam Ruangan:
Pemakaian aseton di dalam ruangan tanpa ventilasi yang memadai dapat meningkatkan konsentrasi aseton di udara, memengaruhi kualitas udara dalam ruangan dan berpotensi menyebabkan masalah kesehatan.
Penting untuk menggunakan aseton dengan hati-hati, mengikuti petunjuk penggunaan yang benar, dan memastikan penggunaan di tempat yang baik ventilasi. Selalu hindari kontak langsung dengan kulit, mata, dan pernapasan, serta gunakan alat pelindung diri seperti sarung tangan dan masker jika diperlukan. Jika terjadi iritasi atau masalah kesehatan setelah menggunakan aseton, segera konsultasikan dengan profesional kesehatan.