Elon Musk dapat dibilang sebagai sosok yang kontroversial di dalam dunia bisnis dan investasi.
Jika kamu hanya melihat sosoknya saja tanpa melihat pekerjaannya, kalian pasti merasa bahwa Elon Musk ini adalah sosok yang “gila” dan nyentrik.
Apapun kontroversinya, jika Elon Musk tidak “gila”, mana mungkin dia dapat membangun perusahaan kendaraan listrik nomor 1 di dunia?
Elon Musk selalu berpikir untuk masa depan
Yang saya tangkap dari Elon Musk adalah pikirannya selalu ada di masa depan.
Spacex, Tesla, nueralink, hingga hidup di mars, semua adalah “bisnis” masa depan yang mungkin saat ini valuenya belum dapat kita rasakan.
Bisnis-bisnis seperti itu mungkin hingga 50 tahun ke depan masih belum dapat dirasakan langsung produknya.
Tetapi coba lihat harga saham perusahaan-perusahaan Elon musk, semua orang nampaknya ingin membeli masa depan.
Tesla sendiri adalah perlawanan untuk global warming
Tidak semua mobil listrik itu rendah emisi! No.
Jika sumber listriknya masih didapat dari batu bara atau minyak, tentu saja tidak ada artinya bagi lingkungan.
Tetapi mobil listrik at least memberi pilihan lebih untuk sumber energinya. Sumber energi bersih seperti tenaga surya, angin, nuklir dapat digunakan di samping sumber energi kotor.
Bandingkan dengan mobil biasa yang sumber tenaganya murni dari minyak bumi.
Jika bicara bisnis, tentu perusahaan Elon Musk terutama Tesla masih sangat besar potensinya.
Kita tidak bicara sekarang yah, tetapi di masa depan. Mobil listrik hampir pasti akan menggantikan mobil konvensional dan tidak ada teknologi lain yang akan menyamai.
Di amerika sendiri, mobil Tesla sudah berseliweran di mana-mana. Infrastrukturnya sudah terbentuk.
Jika saat ini harga saham Tesla fluktuatif, itu adalah hal yang
wajar. Microsoft sendiri sahamnya pernah hancur tahun 2000.
Berinvestasi tentu butuh keyakinan, keyakinan kita akan diuji ketika saham yang kita beli sedang turun.
Jika kalian tidak 100% yakin tidak apa-apa kok, itulah fungsinya diversifikasi.
Kalian tidak hanya dapat membeli Tesla tetapi juga perusahaan lainnya seperti Apple, Microsoft, Google, dan sebagainya.
Don’t put your eggs in one basket!