Sama seperti semuanya, perlengkapan bersepeda berubah setiap saat. Tidak hanya materi baru yang dikembangkan dan teknologi baru yang disiapkan di laboratorium, tetapi terkadang logika dasar yang kita semua pikir adalah The Word benar-benar terbalik. Ban terbaik untuk atlet triatlon 15 tahun yang lalu hampir tidak terlihat seperti ban terbaik untuk atlet triatlon saat ini.
Lihat saja lebar pelek: Para atlet triatlon biasa menggunakan pelek 19mm kecil kurus dengan ban kecil 19mm kurus. Dengan menjamurnya rem cakram yang membantu mengurangi kebutuhan akan batas lebar pelek dan penelitian baru melihat perlunya pelek yang lebih lebar agar sesuai dengan ban yang lebih lebar yang menggelinding lebih baik dan lebih nyaman, kami melihat roda jalan dengan lebar luar 31mm yang besar .
Ban dengan cara yang sama. Idenya dulu bahwa ban super sempit (pikirkan 19mm atau 21mm maksimal) adalah pilihan terbaik untuk hari balapan. Logikanya adalah bahwa lebar yang lebih tipis akan menghadirkan profil aero yang lebih sedikit, tetapi yang lebih penting, ban yang lebih tipis akan menggelinding lebih cepat karena akan lebih sedikit menyentuh tanah. Para atlet triatlon juga mengira ban terbaik adalah ban yang sempit, hampir terlepas dari pelek pada 130+psi—”Jika ini adalah perjalanan yang sangat kasar,” pikir kami. “Maka itu pasti sangat cepat.” Kita sekarang tidak tahu bahwa semua itu adalah kebenaran mutlak.
Penentu Atau Tubulars Untuk Triathletes?
Kami tidak hanya menyukai ban sempit dan bertekanan super tinggi, tetapi standarnya adalah: Clinchers untuk latihan, tubular untuk balap. Ban berbentuk tabung — ban dengan tabung yang dijahit ke dalam ban itu sendiri (beberapa orang menyebutnya “menjahit”) dan secara fisik direkatkan ke pelek tabung khusus — umumnya lebih ringan dan beberapa merasa bahwa mereka memiliki menikung dan akselerasi yang lebih baik. Namun ban berbentuk tabung sangat sulit untuk diregangkan dan direkatkan dengan benar, harganya mahal, membutuhkan pelek khusus, dan Tuhan melarang Anda mengalami kempes di jalan. Singkat cerita, kita semua harus bersyukur bahwa seluruh hal berbentuk tabung di tri sudah berakhir.